Ada satu hal yang paling aku takuti saat ini.
Apa itu?
Ini mengenai tentang perasaan.
Tetang perasaan seorang perempuan terhadap laki-laki.
Tidak aneh memang jika seorang perempuan menyukai seorang laki-laki ataupun sebaliknya. Dan,yah tidak aneh juga jika seorang perempuan menyukai perempuan lain atau laki-laki yang menyukai laki-laki lain. Tidak aneh sebenarnya.
Tetapi,apa yang harus kutakuti?
Hal yang paling kutakuti adalah...bersaing dengan seorang teman baru yang sangat baik hati.
Tetapi,temanku yang lain bilang bahwa ketika sudah mengenai soal cinta kita harus egois, tidak memandang bulu siapa yang akan kita hadapi.
Apakah aku harus kasar?Apakah aku harus bilang "tidak,dia punyaku" namun pada kenyataannya si lelaki tidak mengenalku sama sekali?
Mungkin ini memang hal yang paling menakutkan yang tak ingin aku hadapi selama 15 tahun ini.
Namun di saat umurku akan menginjak 16 tahun, tiba-tiba aku menghadapi masalah ini.
Kenapa?
Kenapa harus sekarang?
Pertama kalinya saat si teman baik itu berkata ,"Aku suka dengan dia" rasanya ada sesuatu yang mengguncangku.
Antara menangis atau tertawa.
Namun yang kupilih adalah tertawa.
Dan bodohnya sambil tertawa aku berkata, "Memang sih dia ganteng."
Tapi baru kusadari ada sesuatu yang sakit disana, jauh dalam lubuk hati.
Tidak,dia tidak salah jika menyukai orang itu.
Toh, dia perempuan yang menyukai laki-laki.
Tapi,kenapa harus dia? Kenapa?
Aku tidak bisa bersaing dengannya. Dia cantik,manis,putih,kecil,imut, dan lebih berpotensi untuk dekat dengan lelaki itu.
Mungkin hal lain yang kucemaskan adalah rasa cemburu di dalam hati ini.
Perih rasanya setiap ingat bahwa mereka masih satu sekolah, bisa bertemu setiap hari walau tak bertegur sapa, yah setidaknya bisa melihat senyuman manisnya itu.
Teman baikku bilang bahwa laki-laki itu manis dan membuat dia salah fokus.
Aku bingung. Ini salah siapa? Aku yang terlalu suka pada laki-laki itu?Atau dia yang selangkah lebih lambat untuk menyadari betama manisnya laki-laki itu.
Semakin lama terasa semakin sakit, betul karena temanku yang lain.
Memang bibirku menyunggingkan sebuah senyuman, namun perasaan tak bisa berbohong.
Perih,bingung, cemburu, itulah yang kurasakan saat ini.
Bodoh memang aku tak berkata sejujurnya, dan keterlaluan polosnya si temanku yang baik itu.
Tak kelihatan kah aku yang terlalu menyukai laki-laki itu sampai pada akhirnya dia berkata di depan mukaku sendiri ahwa dia menyukai laki-laki yang sama denganku?
Tidak bisa sepenuhnya kusalahka dia saat kupikir lagi ini memang salahku.
Biarlah begini,terus begini.
Karena pada akhirnya siapapun takkan melihatku, takkan tahu bahwa aku ada disini.
Kamis, 20 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar